PemeriksaanImunologi Klinik. Imunologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan kekebalan dan semua aspek dari kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh patogen (organisme penyebab penyakit, yang biasanya adalah mikro-organisme). Imunologi mencakup studi tentang semua aspek dari sistem kekebalan tubuh mengintegrasikankonsep imunologi dasar dan peran sistem imun tubuh dan respon imun tubuh dalam menyelesaikan masalah HIS-Tc.4-T1 HIS-Tc.4-T2 3 x 50 menit 3 x 50 menit Kasus 5 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegraskan konsep imunogenesis. imunolog dasar, dan terjadinya reaksi autoimmune dalam menyelesakan masalah HIS-Tc.5-T1 HIS-Tc.5-T2 3 x Adapunpada gangguan sistem imun dan hematologi, pengkajian head to toe meliputi pengkajian kepala, wajah, THT, mulut, leher, dada (paru, jantung) abdomen, genital, ekstrimitas, muskuloskeletal, integumen. Di bawah ini data yang mungkin muncul pada pemeriksaan fisik gangguan sistem imun dengan metode per sistem dan head to toe. Bloksistem imun dan hematologi diberikan pada mahasiswa semester 3 dengan tujuan memperkenalkan ilmu-ilmu dasar keperawatan. Blok ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem imun dan hematologi sesuai tingkat usia manusia. Jumlah SKS total adalah 5 SKS yang terdiri atas 2 SKS kuliah, 1 SKS PemeriksaanFisik Perawat melakukan pengkajian dengan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi untuk mengidentifikasi apakah terdapat tanda dan gejala sebagai berikut : 2.1.1. Kulit. KARDIOVASKULAR RESPIRASI, DAN HEMATOLOGI Penanggung Jawab Blok: dr. Imaniar Ranti, M.Sc dr. Sherly Usman saluran nafas & sistem imun saluran nafas) Histologi Yuningtyaswari, S.Si, M.Si. 2 1 Dasar-dasar pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) Skills Lab 1 JML SKS 0,07 Karenamerokok merupakan faktor risiko utama penyakit periodontal, Oleh karena itu berhenti merokok bisa dicegah proporsi kasus periodontitis.93 Berhenti merokok tidak saja menghambat perkembangan lebih lanjut penyakit periodontal tetapi juga bisa mengurangi kerusakan jaringan periodontal Pendekatan masyarakat dan risiko tinggi Kanker payudara dan skrining kanker gelombangT. pada pemeriksaan fisik terdengar murmur ejeksi sistolik kelas 1 atau 2, terpisahnya bunyi jantung pertama (S1) dan terdengarnya bunyi jantung ketiga (S3) (Butterworth dkk, 2013; Chesnut dkk, 2014). Tabel 5 Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler pada ibu hamil (sumber: Chesnut dkk, 2014) 0MKUJ6. Halodoc, Jakarta - Di dalam sirkulasi darah manusia terdapat sel darah dan cairan yang disebut plasma. Sel darah tersebut terdiri dari eritrosit sel darah merah, leukosit sel darah putih, dan trombosit sel pembeku darah. Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kelainan dari kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pemeriksaan ini juga akan menguji perubahan pada plasma yang berperan pada proses pembekuan darah. Pemeriksaan hematologi pada sel darah meliputi kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, hematokrit, nilai eritrosit rerata nilai NER, jumlah leukosit, dan trombosit. Pemeriksaan hematologi yang terpenting adalah pemeriksaan hitung jenis leukosit disertai dengan penilaian morfologi sel darah yang dapat diketahui dengan pemeriksaan gambaran darah tepi. Pemeriksaan ini dapat menilai kelainan bentuk dari eritrosit, leukosit, dan trombosit, yang dapat menimbulkan kelainan secara hematologis. Baca juga Kenalan dengan Tes Medis yang Sering Dilakukan Pemain Sepak Bola Pemeriksaan hematologi dapat dilakukan secara manual dan memakan waktu cukup lama. Dengan cara manual pun, pemeriksaan ini tidak menunjukkan ketelitian serta ketepatan yang baik. Namun, akhir-akhir ini dengan perkembangan teknologi dalam bidang laboratorium, jumlah sel darah dapat dihitung dengan metode otomatis yang disebut blood cell counter. Pemeriksaan hematologi juga berguna bagi orang yang belum mengetahui golongan darahnya, sehingga untuk penetapannya dilakukanlah tes pemeriksaan ini. Hitung eosinofil, hitung retikulosit, aktivitas resistensi osmotik eritrosit atau daya tahan osmotik eritrosit, pemeriksaan sel lupus eritematosus, penetapan fraksi Hb di dalam eritrosit melalui tes, dan analisis Hb adalah hal-hal yang dilakukan pada pemeriksaan hematologis. Tidak sedikit orang yang ingin mengetahui apakah pemeriksaan Hb atau hemoglobin saja termasuk cukup dalam proses pendeteksian adanya potensi perdarahan, infeksi, sistemik, dan kelainan hematologi pada tubuh seseorang. Jawabannya adalah tidak cukup, karena memang pemeriksaan Hb hanya dilakukan dengan tujuan penentuan konsentrasi hemoglobin yang ada pada komponen darah. Baca juga Ini 6 Jenis Tes yang Penting untuk Bayi Jika kamu mengira bahwa pemeriksaan tunggal, salah satunya adalah pemeriksaan Hb, maka perkiraan tersebut tidak tepat. Untuk pendeteksian kelainan dan tingkat kelainan yang berkaitan erat dengan darah dan komponen darah, maka pemeriksaan hematologi-lah yang diperlukan. Ini karena penggunaan pemeriksaan HB bukanlah sebagai pemeriksaan tunggal, melainkan termasuk dalam pemeriksaan kondisi infeksi, gejala anemia, dan penyakit lainnya. Lalu, bagaimana dengan pemeriksaan hematologi lengkap? Pemeriksaan hematologi lengkap merupakan pemeriksaan yang dibutuhkan oleh seseorang dengan keluhan gejala yang berhubungan dengan darah. Pada pemeriksaan hematologi yang lengkap, pelaksanaannya akan sangat mendukung diagnosis penyakit, yaitu dengan menilai dan menghitung jenis leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit secara bersama-sama. Baca juga Tes Kesuburan Sebelum Menikah Perlukah? Jadi, pemeriksaan hematologi adalah hal yang penting untuk dilakukan ketika memang dibutuhkan. Demi mendeteksi adanya kelainan di dalam tubuh sejak awal, maka proses diagnosis bisa dilakukan dengan cara memeriksakan diri dengan tes ini. Penanganan pun dapat dilakukan oleh dokter setelah mengetahui penyebab sebelum penyakit berisiko menjadi lebih parah. Apabila kamu ingin melakukan tes hematologi, kamu dapat menanyakannya terlebih dahulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Ayo, download aplikasinya di Google Play atau App Store sekarang juga! 0% found this document useful 0 votes811 views12 pagesDescriptionpemfis sistem imunCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes811 views12 pagesPemeriksaan Fisik Sistem Imun HematologiJump to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 0% found this document useful 0 votes3K views13 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views13 pagesPemeriksaan Fisik Sistem Imun Hematologi PEMERIKSAAN FISIK SISTEM IMUN HEMATOLOGI BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan dari suatu sistim atau suatu organ tubuh dengan cara melihat inspeksi, meraba palpasi, mengetuk perkusi dan mendengarkan auskultasi. Raylene M Rospond,200! "er $. %yra&ati,200.Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan klien.'ntuk pemeriksaan fisik pera&at menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi raen * +irnle, 2000! Potter * Perry, ! o/ier et al., .Pemeriksaan fisik dalam kepera&atan digunakan untuk mendapatkan data obektif dari ri&ayat kepera&atan fisik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan &a& pengkaian fisik kepera&atanadalah pada kemampuan fungsional , klien mengalami gangguan sistem muskuloskeletal, maka pera&at mengkai apakah gangguan tersebut mempengaruhi klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atautidak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas adapun masalah yang dapat kami kaji dalam makalah iniyaitu . pa yang dimaksud dengan pengkaian fisik32. 4agaimana pengkaian umum sistem hematologi35. 4agaimana pengkaian fisik36. 4agaimana pendekatan pengkaian fisik3. 4agaimana pengkaian sistem kekebalan tubuh7. pa saa pemeriksaan penunang untuk sistem imun hematologi3 C. Tujuan Dalam pembuatan makalah ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu . 'ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengkaian 'ntuk mengetahui bagaimana pengkaian umum sistem 'ntuk mengetahui bagaimana pengkaian 'ntuk mengetahui bagaimana pendekatan pengkaian fisik.. 'ntuk mengetahui bagaimana pengkaian sistem kekebalan tubuh7. 'ntuk mengetahui apa saa pemeriksaan penunang untuk sistem imun hematologi. D. Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini semoga makalah ini bisa membantu mahasiswauntuk lebih mengetahui tentang pengkajian fisik pada sistem imun hematologi dan menambahwawasan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana pengkajian pada sistem imun hematologi. BAB IIPEMBAHASANA. Defns . Pemeriksaan fisik merupakan peninauan dari uung rambut sampai uung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi obektif tentang klien dan memungkinkan pera&at untuk mebuat penilaian klinis. eakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut.Potter dan Perry, 200.2. Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan8membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan kepera&atan yang tepat bagi klien. $e&i 9artika, 200 B. Pengkajan Umum Sstem Hemat!l!g Pengkaian fisik adalah keterampilan paling esensial yang memerlukan banyak latihan dalam melakukannya. "uuan melakukan pengkaian fisik adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang masalah medis pasien dan membuat diagnosis banding. Pengkaian pada klien dengan gangguan hematologi perlu dilakukan dengan teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ system hematologi. +al ini perlu dilakukan agar kemungkinan adanya kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta geala yang hampir sama antara gangguan hematologi primer dan sekunder dapat diminimalkan.nformasi dilakukan baik dari klien maupun keluarga tentang ri&ayat penyakit dan kesehatan dapat dilakukan dengan anamnesis ataupun pemeriksaan fisik. gar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan identitas klien, keluhan utama, ri&ayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil pemeriksaan dan keadaan khusus lainnya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kepera&atan pada tahap pengkaian adalah &a&ancara interview, pengamatan observasi, dan pemeriksaan fisik pshysical assessment. dan studi dokumentasi. ". a$an%ara 4iasa uga disebut dengan anamnesa adalah menanyakan atau tanya a&ab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. $alam berkomunikasi ini pera&at mengaak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaannya yang diistilahkan teknik komunikasi terapeutik. Ma%am $a$an%ara a. Aut! anamnesa yaitu &a&ancara dengan klien langsung b. All! anamnesa yaitu &a&ancara dengan keluarga 8 orang terdekat. Teknk Pengum&ulan Data 'ang urang Efektf a. Pertanyaan tertutup ; tidak ada kebebasan dalam mengemukakan pendapat 8 keluhan 8 respon. misalnya ; c. Menyelidiki ; mengaukan pertanyaan yang terus-menerusd. Menyetuui 8 tidak menyetuui. Menyebutkan secara tidak langsung bah&a klien benar atau salah. Misalnya ; *. +,ser-as "ahap kedua dalam pengumpulan data adalah pengamatan, dan pada praktiknya kita lebihsering menyebutnya dengan obserasi. ?bserasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan kepera&atan klien. "uuan dari obserasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra. ontoh kegiatan obserasi misalnya ; terlihat adanya kelainan fisik, adanya perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau alkohol, urin, feses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi nyeri, dan lain-lain. . Pemerksaan /sk "ahap ketiga dalam pengumpulan data adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dalamkepera&atan digunakan untuk mendapatkan data obektif dari ri&ayat kepera&atan klien. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan &a&ancara. 1okus pengkaian fisik kepera&atan adalah pada kemampuan fungsional klien. Misalnya , klien mengalami gangguan sistem muskuloskeletal, maka pera&at mengkai apakah gangguan tersebut mempengaruhi klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atau tidak."uuan dari pemeriksaan fisik dalam kepera&atan adalah untuk menentukan status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukanrencana tindakan kepera&atan.da 6 teknik dalam pemeriksaan fisik yaitu ; a. Ins&eks nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. ahaya yang adekuat diperlukan agar pera&at dapat membedakan &arna, bentuk dan kebersihan tubuh klien. 1okus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi ; ukuran tu,uh0 $arna0 ,entuk0 &!ss0 smetrs . $an perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. ontoh ; mata kuning ikterus, terdapat struma di leher, kulit kebiruan sianosis, dan lain-lain. ,. Pal&as Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. "angan dan ari-ari adalahinstrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang ; temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, ibrasi, ukuran. Langkah1langkah 2ang &erlu 3&erhatkan selama &al&as  iptakan lingkungan yang nyaman dan "angan pera&at harus dalam keadaan hangat dan kering5 uku ari pera&at harus dipotong 9emua bagian yang nyeri dipalpasi paling ; adanya tumor, oedema, krepitasi patah tulang, dan lain-lain. %. Perkus Perkusi adalah pemeriksaan dengan alan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya kiri kanan dengan tuuan menghasilkansuara. Perkusi bertuuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi aringan. Pera&at menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan suara. A3a&un suara1suara 2ang 3jum&a &a3a &erkus adalah ; S!n!r ; suara perkusi aringan yang Re3u& ; suara perkusi aringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru-paru pada pneumonia.